Senin, 06 Mei 2019

Al-Asma Al-Husna

Al-Asma Al-Husna

Al-Asma Al-Husna

Dengan merenungkan kejadian alam semesta ini kita dapat mengetahui bahwa pencipta alam ini pasti tidak sama dengan alam yang kita tempati. Dia pasti lebih dari segalanya. Itulah salah satu bukti dari kehebatan Allah Swt. Kita dapat mengenal kebesaran Allah Swt melalui nama-nama-Nya yang terbaik atau yang disebut juga dengan Al-Asma Al-Husna.

Al-Asma Al-Husna adalah pengenalan sifat-sifat Allah Swt. Allah Swt mengenalkan diri melalui Asma (nama-nama)-Nya. Dan nama-nama terindah itu diturunkan agar Dia dijadikan panutan dalam pengembangan potensi-potensi baik dalam diri manusia.

Al-Asma Al-Husna adalah nama-nama Allah Swt yang terbaik. Allah Swt menjanjikan pahala dan masuk surga kepada siapa yang menghafal Al-Asma Al- Husna. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk membaca dan menghafal Al-Asma Al- Husna serta berdoa menggunakan nama-nama indah Allah Swt.

Dalam al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 180:



Artinya: ”Hanya milik Allah Al-Asmaa Al-Husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf [7]:180).

Al-Asma artinya nama-nama, sedangkan Al-Husna artinya baik. Dengan demikian Al-Asma Al-Husna adalah nama-nama yang baik yang berjumlah 99 nama. Dari 99 nama-nama yang baik itu, kita akan membahas 4 dari Al-asma Al-Husna yaitu:

1. Al-Adzim

Al-Adzim artinya Allah Maha Agung. Seluruh makhluk ciptaan-Nya tunduk dan patuh menyembah kepada-Nya. Mereka bertasbih memohon kepada Allah Swt dengan menyebut nama-Nya dan menyucikan Dzat-Nya yang Maha Agung. Tidak ada satu dzat pun yang memiliki keagungan tertinggi selain Allah Swt. Firman Allah Swt dalam al-Qur’an surah Al-Baqarah Ayat 255 menggambarkan sifat Maha Agung Allah Swt.


Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi. Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.”(QS. Al-Baqarah [2]:255).

2. Al-Kabir

Al-Kabir artinya Allah Maha Besar. Al-Kabir adalah salah satu dari Al-Asma Al-Husna yang berarti Allah Maha Besar. Kebesaran Allah Swt dibuktikan dengan ciptaan-ciptaan-Nya yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Contoh Allah Swt bersifat Al-Kabir adalah dengan diciptakannya matahari yang sangat panas dengan sinar yang menerangi semesta alam sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk. Begitu juga terhamparnya laut yang luas dan gunung-gunung yang tinggi menghiasi bumi ini semakin membuktikan bahwa Allah Maha Besar.

Ketika seorang Muslim sudah takbir (membesarkan nama Allah Swt), maka pikiran, perasaan, dan gerakan fisiknya hanya tertuju kepada Allah Swt. Ia berdiri dengan posisi menghormat, rukuk dengan posisi merunduk, dan sujud berserah diri secara total kepada Allah Swt. Membesarkan nama Allah Swt tidak hanya dalam shalat. Namun shalat merupakan bukti sikap tawaduk dan rendah diri di hadapan Allah Swt. Siapa saja yang bersikap rendah diri maka Allah Swt akan mengangkat derajatnya, dan siapa saja yang bersikap angkuh maka Allah Swt akan menistakannya.

Dalam al-Qur’an surah Al-Ra’d ayat 9 Allah Swt berfirman:


Artinya: “yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak yang Maha besar lagi Maha tinggi.” (QS. Al-Rad [13]:9).

3. Al-Karim
Makna pertama Al-Karim berarti kedudukan-Nya tinggi dan kekuasaan-Nya besar. Makna ini merujuk pada kemuliaan dzat. Dalam al-Qur’an surah Yusuf ayat 31 Allah Swt berfirman:


Artinya: “Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian  Dia berkata (kepada Yusuf): “Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka”. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah Malaikat yang mulia.”(QS. Yusuf [12]:31).

Makna kedua Al-Karim berarti pemilik sifat-sifat indah atau karakter yang mulia. Makna ketiga Al-Karim berarti kemuliaan pada perbuatan-Nya. Sehingga ketiga makna di atas adalah Allah Swt Maha mulia dalam dzat, sifat, dan perbuatanNya. Orang yang mengetahui bahwa Allah Swt Maha Mulia sifat-Nya maka ia takkan mencintai selain Allah Swt. Orang yang mengetahui bahwa Allah Swt Maha Mulia dzat-Nya maka ia akan mencintai Allah Swt tanpa adanya keraguan. Orang yang mengetahui bahwa Allah Swt Maha Mulia perbuatan-Nya maka ia takkan meminta selain kepada Allah Swt. Contoh Allah Swt memiliki sifat Al-Karim yaitu Allah Swt selalu memaafkan hambanya dan Allah Swt selalu menepati janji-Nya bila berjanji. Allah Swt tidak akan mengabaikan hamba yang menuju dan berlindung kepadaNya.

4. Al-Malik

Al-Malik artinya Yang Maha raja. Dialah yang merajai segala raja dan dzat yang berkuasa di bumi ini. Dzat yang memiliki kerajaan berarti memiliki kewenangan mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan seluruh makhluk tanpa butuh bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung. Allah Swt memiliki kekuasaan itu dengan dibarengi keagungan dan kemuliaan.

Nama Allah Al-Malik mencakup seluruh sifat keagungan, kekuasaan, dan keluasan ilmu. Artinya, tak ada satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Allah Swt berkuasa mewujudkan ketentuan-Nya, berupa pahala maupun siksa. Contoh semua jabatan, kekuasaan, kewenangan, kedudukan dan kemuliaan ada di bawah kekuasaan Allah Swt. Jika di dunia ini kita banyak menjumpai orang yang berkuasa, memiliki kewenangan dan jabatan yang tinggi, memiliki kewenangan dan kekuasaan mengatur segala sesuatu, maka Allah Swt lebih kuat dan lebih berkuasa dari semua itu. Sebagai yang paling berkuasa di seluruh jagat semesta raya, maka Dialah yang berkuasa pula untuk mencabut dan memberi kekuasaan pada siapa yang dikehendaki-Nya. Firman Allah Swt dalam al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 247:


Artinya: “Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih mu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]:247).

Contoh Soal !
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Tulislah firman Allah Swt yang menjelaskan tentang Al-Asma Al-Husna Al- Kabir!
2. Allah Swt mempunyai sifat Al-Karim dijelaskan dalam Al-Qur’an surah....
3. Berikan contoh bahwasanya Allah Swt mempunyai sifat Al-Kabir!
4. Berikan contoh bahwasanya Allah Swt mempunyai sifat Al-Malik!
5. Allah Swt mempunyai nama-nama yang terindah ada ... nama.


Jodohkanlah pernyataan di sebelah kiri dengan jawaban yang sesuai di sebelah kanan!

1. Maha Besar adalah arti dari Al-Asma Al- Husna....         a. Maha Agung.
2. Arti Al-Asma Al-Husna dari Al-Adzim yaitu ... b. Nama-nama yang baik.
3 Arti Al-Asma Al-Husna Al-Karim yaitu....         c. Al-Kabir.
4. Arti Al-Asma Al-Husna yaitu....                 d. Al-Malik.
5. Allah Swt dapat mengambil segala kewenangan, jabatan, dan kekuasaan yang dimiliki manusia, merupakan bukti bahwa Allah Swt mempunyai sifat Al-Asma Al-Husna.... e. Allah Maha Mulia.

5. Al-Bathin

Al-Baathin artinya Maha Tersembunyi. Allah Swt mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Allah Swt mengetahui segala isi hati dan pikiran bahkan niat manusia. Allah Swt mengetahui segala apa yang ada di dalam perut bumi hingga makhluk yang terkecil di dalamnya. Allah Swt Maha Tersembunyi artinya dzat yang tersembunyi dari cara “bagaimana Dia berada” (Kaifiyah). Tersembunyi dari pandangan kasat mata dan indra manusia karenanya manusia memuliakan-Nya.

Dalam Al-Qur’an surah Al-Hadid ayat 3:


“Dialah yang Awal dan yang akhir yang Dhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid [57]:3).

Kesimpulannya, Allah Swt nyata lewat kuasa dan cahaya-Nya, dan tersembunyi melalui kebijaksanaan dan kekuatan-Nya.

6. Al-Walii

Al-Walii adalah Yang Maha Melindungi. Artinya Allah Swt yang mencintai dan melindungi. Al-Walii dapat diartikan pula Maha Menguasai dan mengurus semua urusan makhluknya, Manusia yang meyakini bahwa Allah Swt mempunyai sifat Al-Walii maka ia akan merasa cukup dengan perlindungan-Nya, lalu bergantung sepenuhnya pada Allah Swt dalam segala keadaan dan keinginan.

Dalam al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 257 Allah Swt berfirman:


Artinya: “Allah Swt pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]:257).

Allah Swt melindungi orang yang beriman dan memberi petunjuk ke jalan yang benar. Oleh karena itu kita tidak boleh berlindung kepada jin, setan atau benda-benda lain . Karena itu merupakan perbuatan syirik dan termasuk dosa besar.

7. Al-Mujib
Al-Mujib artinya Maha Mengabulkan Do’a. Allah Swt mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Nya.

Dalam al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 186 Allah Swt berfirman:

Artinya  “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2]:186).

Allah Swt akan mengabulkan permintaan orang-orang yang berdo’a. Menenangkan keresahan orang-orang yang berharap. Memberi sebelum diminta, dan mewujudkan keinginan hamba-Nya sebelum dimohonkan kepada-Nya. Contoh para nabi yang berdo’a untuk kebaikan kaumnya, do’a orang yang sakit, do’a orang tua untuk anaknya dan masih banyak do’a-do’a lainnya. Kita harus berdo’a kepada Allah Swt karena hanya Dialah yang maha mengabulkan do’a- do’a kita. Berdo’a kepada selain Allah Swt adalah perbuatan dosa besar dan tidak akan terkabul.

8. Al-Jabbar
Akar kata “Al-Jabbar” bermakna memperbaiki sesuatu dengan cara memaksa. Kata “Jabbara” kadang dipakai untuk makna “perbaikan” dan kadang untuk makna “pemaksaan”. Atas dasar ini, Al-Jabbar bermakna “memperbaiki urusan hamba dan menjamin kemaslahatan mereka”. Makna lainnya adalah “berkuasa memaksakan ketentuan-Nya terhadap mereka.”

Al-Jabbar artinya Yang Maha Memaksakan kehendak. Kehendak Allah Swt tidak dapat diingkari dan pasti terjadi. Sesuatu yang menurut manusia tidak mungkin terjadi tetapi menurut Allah Swt segalanya mungkin dan bisa terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Misalnya kita mengira orang yang sakit parah akan meninggal dunia tetapi kenyataannya orang tersebut menjadi sembuh dan sehat kembali. Disitulah Allah Swt berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi. Apabila Allah Swt telah menentukan sesuatu maka tidak ada yang bisa menghalanginya.

0 on: "Al-Asma Al-Husna"